PENGARUH MACAM PUPUK DASAR DAN DOSIS BIOURINE PLUS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.)

AMIN ARDIANSYAH, SYAIFUL (2023) PENGARUH MACAM PUPUK DASAR DAN DOSIS BIOURINE PLUS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM DARUL’ULUM LAMONGAN.

[img] Text (ABSTRAK)
abstrak_SYAIFUL AMIN ARDIANSYAH_19021004-9.pdf

Download (35kB)
[img] Text
SYAIFUL AMIN ARDIANSYAH_19021004.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Terung ungu (solamun melongena L.) merupakan macam sayuran yang banyak diminati masyarakat sebagai sayuran yang kaya mengandung vitamin dan termasuktanaman tropis yang diduga berasal dari Asia. Tanaman terung ungu merupakan tanaman sayuran dengan sumber vitamin dan kalori yang tinggi. Salah satu untuk meningkatkan kesuburuan tanah yang sangat baik digunakan adalah pupuk organik padat. Pemberian pupuk yang berimbang merupakan cara lain untuk membantu produksi tanaman terung. Salah satu pupuk berimbang adalah pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian macam pupk dasar dan dosis pupuk organik cair terhadap produksi tanaman sawi terunng (Solanum melongena L.) Diduga dengan menggunakan pupuk kotoran ayam dan biourine dosis 1500 dapat memberikan hasil terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu (Solanum melongena L.) Penelitian ini dilaksanakan di desa Bogangin Kecematan Sumberrejjo, Kabupaten Bojonegoro pada bulan Januari sampai April 2023. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri dari dua faktor dan setiap faktor terdiri dari 3 level, dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali, yaitu faktor pertama adalah jenis biochar dan faktor kedua adalah jenis pupuk organik cair. Jenis biochar yang digunakan adalah kotoran ayam (P1), s e k a m b a k a r (P2), dan bokasih sekam (P3). Pupuk organik cair yang digunakan adalah kontrol (B1), biourine plus 1000/ha (B2), dan biourine 1500/ha (B3). Parameter pengamatan pada fase vegetatif meliputi: tinggi tanaman dan jumlah daun. Pengamatan parameter generatif meliputi : jumlah bunga. Pengamatan parameter fase panen meliputi: bobot per petak, bobot per hektar. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dihitung dengan analisa sidik ragam dengan uji Fisher (uji F taraf 5% dan 1%), apabila terjadi perbedaan nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%). Hasil sidik ragam menunjukkan adanya interaksi pada perlakuan macam pupuk dasar dan dosis biourine plus pada parameter tinggi tanaman umur 21 hst dan 42 hst. Parameter jumlah daun umur 56 hst dan parameter jumlah bunga 56 hst. viii Terdapat perbedaan nyata pada perlakuan macm pupuk dasar dan dosis biourine plus pada parameter tinggi tanaman umur 28 hst dan 35 hst. Parameter jumlah daun umur 35 hst dan 42 hst. Terdapat perbedaan nyata pada perlakuan macam pupuk dasar dan dosis biourine plus terhadap bobot basah per petak dan bobot basah umbi per hektar. Hasil terbaik pada penelitian ini diperoleh pada perlakuan kotoran ayam (P1) dan biourine plus 1500/ha.

Item Type: Name Thesis (Skripsi)
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: Moh Wafa Al-hasib
Date Deposited: 28 Nov 2023 03:36
Last Modified: 28 Nov 2023 03:36
URI: http://repository.unisda.ac.id/id/eprint/1349

Actions (login required)

View Item View Item