ANALISA DOSIS PUPUK KASCING DAN BIOURINE PLUS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) ORGANIK

SUNARTO, M (2023) ANALISA DOSIS PUPUK KASCING DAN BIOURINE PLUS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) ORGANIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM DARUL’ULUM LAMONGAN.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK_SKRIPSI (Pak Sunarto)_19021020-10.pdf

Download (126kB)
[img] Text
SKRIPSI (Pak Sunarto)_19021020.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki berbagai manfaat dan digunakan oleh semua kalangan masyarakat. Upaya untuk mendukung pertumbuhan tanaman bawang merah adalah penggunaan media tanam yang tepat. Salah satu upaya alternatif untuk media tanam yang bersumber dari pupuk adalah penggunaan pupuk kascing. Pupuk kascing dapat membantu memperbaiki kesuburan tanah, namun bawang merah juga memerlukan pupuk untuk membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Salah satu upaya untuk membantu perrtumbuhan tanaman bawang merah adalah biourine plus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kascing dan biourine plus terhadap peningkatan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.). Diduga dengan menggunakan dosis pupuk kascing 15 t/ha dan dosis biourine plus 1500 l/ha dapat memberikan hasil yang baik untuk peningkatan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bogangin Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro pada bulan Februari sampai Mei 2023. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri dari dua faktor dan setiap faktor terdiri dari 3 level, dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali, yaitu faktor pertama adalah dosis pupuk kascing dan faktor kedua adalah dosis biourine plus. Dosis pupuk kascing yang digunakan adalah tanpa pupuk kascing (kontrol) (K1), dosis pupuk kascing 10 t/ha (K2), dan dosis pupuk kascing 15 t/ha (K3). Dosis biourine plus yang digunakan adalah tanpa biourine (B1), dosis biourine plus 1500 l/ha (B2), dan dosis biourine plus 2000 l/ha (B3). Parameter pengamatan pada fase vegetatif meliputi: tinggi tanaman dan jumlah daun. Pengamatan parameter fase panen meliputi: jumlah umbi per sampel, bobot basah umbi per petak dan per hektar, bobot kering umbi per petak dan per hektar. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dihitung dengan analisa sidik ragam dengan uji Fisher (uji F taraf 5% dan 1%), apabila terjadi perbedaan nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%). Hasil sidik ragam menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan dosis pupuk kascing dan biourine plus pada umur tanaman 28 hst dan 35 hst terhadap parameter tinggi tanaman dan jumlah daun dan jumlah umbi per sampel umur 55 hst. Terdapat perbedaan nyata pada perlakuan dosis pupuk kascing umur tanaman 14 hst dan 21 hst pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun, bobot basah umbi per petak dan per hektar, bobot kering umbi per petak dan per hektar. Terdapat perbedaan nyata pada perlakuan dosis biourine plus pada umur tanaman 21 hst terhadap parameter tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman bawang merah. Hasil terbaik pada penelitian ini diperoleh pada perlakuan dosis pupuk kascing 15 t/ha dan biourine plus 2000 l/ha.

Item Type: Name Thesis (Skripsi)
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: Moh Wafa Al-hasib
Date Deposited: 28 Nov 2023 05:12
Last Modified: 28 Nov 2023 05:12
URI: http://repository.unisda.ac.id/id/eprint/1375

Actions (login required)

View Item View Item