KEKERABATAN DAN REKONSTRUKSI BAHASA PROTO AUSTRONESIA Kajian Linguistik Historis Komparatif

Rohman, Kholilur (2023) KEKERABATAN DAN REKONSTRUKSI BAHASA PROTO AUSTRONESIA Kajian Linguistik Historis Komparatif. Magister thesis, UNIVERSITAS ISLAM DARUL 'ULUM.

[img] Other (abstrak)
abstrak_Kholilur R. - Rekonstruksi Bahasa Proto Austronesiapdf

Download (148kB)
[img] Text
Kholilur R. - Rekonstruksi Bahasa Proto Austronesia -.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Kholilur Rohman. 2023. Kekerabatan dan Rekonstruksi Bahasa Proto Austronesia. Tesis, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Darul „Ulum. Pembimbung: 1. Dr. H. Sariban, M.Pd., 2. Dr. H. Mustofa, M.Pd. Kata Kunci : Kekerabatan, Rekonstruksi, Bahasa Proto Austronesia. Kepentingan utama dari bidang linguistik historis komparatif adalah mengungkap hubungan kekerabatan dan merekonstuksi bahasa proto yang menurunkan isolek-isolek yang telah ditetapkan berkerabat. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan 10 (sepuluh) isolek untuk diteliti perihal hubungan kekerabatan dan bentuk protonya, delapan dari sepuluh isolek yang diteliti dituturkan di Indonesia, sedangkan dua isolek lainnya dituturkan di Thailand dan Timor Leste. Adapun kesepuluh isolek tersebut adalah; (1) isolek Jawa, (2) isolek Sunda, (3) isolek Madura, (4) isolek Banjar, (5) isolek Sasak, (6) isolek Makassar, (7) isolek Lampung, (8) isolek Mori, (9) isolek Pattani, dan (10) isolek Tetum Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan analisis data kuantitatif-kualitatif, sedangkan alat jaring data yang digunakan berupa 200 kosakata dasar Swadesh. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah: Isolek Jawa, Sunda, Madura, Banjar, Sasak, Makassar, Lampung, Mori, Patani, dan Tetum adalah bahasa sekerabat yang diturunkan dari bahasa proto yang sama, dengan rata-rata prosentase kekerabatan 48%. Waktu pisah antar isolek dari bahasa protonya tidak terjadi pada satu waktu sekaligus melainkan terjadi secara berkala, isolek Tetum menjadi yang pertama memisahkan diri dari bahasa protonya dengan waktu pisah terjadi pada rentang tahun 1310 SM sampai dengan 147 SM, sedangkan waktu pisah antar isolek paling akhir terjadi pada isolek Pattani dan Banjar, waktu pisah antar keduanya terjadi pada rentang tahun 1146 M sampai dengan 1340 M., adapun klasifikasi hubungan kekerabatan bahasa dari keseluruhan isolek yang diperbandingkan berada pada tingkat Keluarga Bahasa, kecuali isolek Tetum yang klasifikasinya berada pada tingkat Rumpun Bahasa. Kerja rekonstruksi berhasil mengungkap 23 bentuk dari 200 data glos yang diperbandingkan, 9 dari 23 hasil rekonstruksi tersebut adalah temuan baru yang sama sekali berbeda dengan temuan hasil-hasil rekonstruksi yang dihimpun dalam Finderlist of Reconstruction in Austronesian Language (1975), temuan-temuan tersebut adalah: *Rabu (abu), *hanak (anak), *aŋin (angin), *bapa? (anak), *batu (batu), *bintaŋ (bintang), *bulan (bulan), *bulu (bulu), *reŋaR (dengar), *rarom (dalam), *Rine (sini), *rua (dua), *əpat (empat), *hiraŋ (hitam), *əma? (ibu), *lima (lima), *hakan (makan), *siapa (siapa), *tahun (tahun), *tali (tali), *təlu (tiga), *tipis (tipis), dan *ular (ular).

Item Type: Name Thesis (Magister)
Uncontrolled Keywords: Kekerabatan, Rekonstruksi, Bahasa Proto Austronesia.
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
Divisions: Pascasarjana > Magister Pend Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Muhammad Haris
Date Deposited: 28 Nov 2023 07:17
Last Modified: 28 Nov 2023 07:17
URI: http://repository.unisda.ac.id/id/eprint/1399

Actions (login required)

View Item View Item