KEKERABATAN BAHASA-BAHASA AUSTRONESIA

Rohman, M. Kholilur (2021) KEKERABATAN BAHASA-BAHASA AUSTRONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM DARUL' ULUM LAMONGAN.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK_17032038_M. Kholilur Rohman.pdf

Download (9kB)
[img] Text
17032038_M. Kholilur Rohman.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13MB) | Request a copy

Abstract

M. Kholilur Rohman. 2021. Kekerabatan Bahasa-Bahasa Austronesia. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Darul Ulum Lamongan. Pembimbung: 1. Dr. H. Mustofa, M.Pd., 2. Tsalits Abdul Aziz A., M.Pd. Kata Kunci : Kekerabatan, Prosentase, Waktu Pisah, dan Klasifikasi Bahasa. Perubahan adalah keniscayaan yang terjadi pada langue, perubahan langue pada sejumlah kurun waktu tertentu terakumulasi dan berpotensi menghasilkan bahasa-bahasa baru dengan unsur-unsur dan kaidah-kaidah yang selanjutnya akan berkembang dalam lingkupnya masing-masing. Bahasa-bahasa yang berkembang dari induk atau asal yang sama inilah yang disebut dengan bahasa kerabat. Kekerabatan bahasa diartikan sebagai hubungan antara dua bahasa atau lebih yang diturunkan dari bahasa proto yang sama. Kedekatan hubungan kekerabatan antar bahasa dapat dilihat dari seberapa banyak ditemukan adanya kemiripan antar bahasa yang diperbandingkan, semakin banyak ditemukan adanya kemiripan maka dapat dinyatakan bahwa hubungan kekerabatan antar bahasa tersebut adalah dekat, demikian pula sebaliknya. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan 10 (sepuluh) bahasa untuk diteliti mengenai hubungan kekerabatannya, meliputi; prosentase kekerabatan, waktu pisah, dan klasifikasi kekerabatannya. Delapan dari sepuluh bahasa yang menjadi obyek penelitian merupakan bahasa yang dituturkan di wilayah Rupublik Indonesia, sedangkan dua bahasa lainnya adalah bahasa yang dituturkan di Thailand dan Timor Leste. Adapun kesepuluh bahasa tersebut adalah; (1) bahasa Jawa, (2) bahasa Sunda, (3) bahasa Madura, (4) bahasa Banjar, (5) bahasa Sasak, (6) bahasa Makassar, (7) bahasa Lampung, (8) bahasa Mori, (9) bahasa Melayu Patani, dan (10) bahasa Tetum. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan analisis data kuantitatif�kualitatif, sedangkan alat jaring data yang digunakan berupa 200 kosakata dasar Swadesh. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini, antara lain; Bahasa Jawa, Sunda, Madura, Banjar, Sasak, Makassar, Lampung, Mori, Patani, dan Tetum merupakan bahasa-bahasa yang sekerabat dan berasal dari bahasa proto yang sama, dengan rata-rata prosentase kekerabatan 45%. Waktu pisah antar bahasa dari bahasa protonya tidak terjadi pada satu waktu yang sama melainkan terjadi secara berkala. bahasa Sunda-Tetum merupakan bahasa yang pertama memisahkan diri dari bahasa protonya, yakni pada kurun 1485-935 SM. sedangkan pemisahan bahasa terbaru adalah ketika isolek Banjar-Patani berpisah dari bahasa protonya, yakni pada kurun 1095-1289 M. Klasifikasi bahasa dari keseluruhan isolek yang diperbandingkan berada pada tingkat keluarga bahasa, kecuali isolek Tetum yang kekerabatannya berada pada klasifikasi rumpun bahasa.

Item Type: Name Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Kekerabatan, Prosentase, Waktu Pisah, dan Klasifikasi Bahasa.
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: hafidz khoirul umam
Date Deposited: 29 Nov 2023 11:01
Last Modified: 29 Nov 2023 11:01
URI: http://repository.unisda.ac.id/id/eprint/1726

Actions (login required)

View Item View Item