Febriana, Ari (2024) KESANTUNAN BERBAHASA DIALOG DEBAT CALON PRESIDEN PERIODE 2024–2028. Skripsi thesis, Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK_20032015_ARI FEBRIANA.pdf Download (135kB) |
|
Text
20032015_ARI FEBRIANA.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kesantunan berbahasa adalah sikap dalam komunikasi untuk menjaga suasana debat calon presiden berjalan dengan efektif sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang jelas tentang kebijakan para calon. Kesantunan Geoffrey Leech diterapkan dalam debat agar para calon presiden saat menyampaikan visi, misi, beradu argumen, dan tanya jawab dapat terarah tanpa menyinggung atau merendahkan lawan debat dan menarik simpati masyarakat. Sebaliknya, ketidaksantunan berbahasa adalah sikap tidak menghargai dan menyinggung lawan debat sehingga dapat berdampak negatif pada citra calon presiden dan kualitas debat secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk kesantunan berbahasa debat calon presiden periode 2024–2028 dan (2) mendeskripsikan bentuk ketidaksantunan debat calon presiden periode 2024–2028. Penelitian ini menggunakan jenis metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan calon presiden periode 2024– 2028 saat debat berlangsung berupa kesantunan berbahasa dan ketidaksantunan berbahasa. Sumber data dalam penelitian ini adalah tayangan debat calon presiden periode 2024–2028. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, traskripsi, simak, dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bentuk kesantunan berbahasa debat calon presiden periode 2024–2028 ditemukan lima puluh data dengan lima maksim maksim kebijaksanaan 16 data, maksim kedermawanan 9 data, maksim pujian 3 data, maksim kesepakatan 20 data, dan maksim simpati 2 data dan (2) bentuk ketidaksantunan debat calon presiden periode 2024–2028 di temukan dua puluh tujuh data dengan lima maksim yaitu maksim ketidakbijaksanaan 4 data, maksim ketidakdermawanan 3 data, maksim cemoohan 8 data, maksim tinggi hati 9 data, dan maksim ketidaksepakatan 3 data. Oleh karena itu, dapat disimpulkan lebih banyak bentuk kesantunan berbahasa yang digunakan dari pada bentuk ketidaksantunan berbahasa pada debat calon presiden periode 2024–2028.
Item Type: | Name Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AC Collections. Series. Collected works |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | ARI FEBRIANA |
Date Deposited: | 05 Nov 2024 05:55 |
Last Modified: | 05 Nov 2024 05:55 |
URI: | http://repository.unisda.ac.id/id/eprint/3081 |
Actions (login required)
View Item |