JANNAH, NUR ROBIHATUL (2022) ANALISIS MISKONSEPSI SISWA MTs MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI POKOK SEGITIGA MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM DARUL’ULUM LAMONGAN.
Text (abstrak)
SKRIPSI_Nur Robihatul Jannah_18031026-91.pdf Download (127kB) |
|
Text
SKRIPSI_Nur Robihatul Jannah_18031026.pdf Restricted to Repository staff only Download (42MB) | Request a copy |
Abstract
Kata Kunci: Miskonsepsi, Pembelajaran Inkuiri, Segitiga, Certainty Of Response Index (CRI) Miskonsepsi adalah pemahaman akan suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep sebenarnya. Terdapat tiga jenis miskonsepsi yang digunakan pada penelitian ini yaitu Klasifikasional, Teoritikal, dan Korelasional. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami oleh Siswa MTs melalui Pembelajaran inkuiri pada materi segitiga serta faktor-faktor penyebab miskonsepsi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 6 siswa, 2 siswa sebagai subjek klasifikasional, 2 siswa sebagai subjek teoritikal dan 2 siswa sebagai subjek korelasional. Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik yaitu membandingkan antara tes miskonsepsi yang dilengkapi dengan tabel skala Certainty of Response Index (CRI) dengan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:1) terdapat perbedaan miskonsepsi siswa, pada kategori miskonsepsi jenis klasifikasional dalam memecahkan masalah segitiga siswa memenuhi 5 indikator miskonsepsi klasifikasional yaitu, melakukan kesalahan dalam mengklasifikasikan bangun segitiga; melakukan kesalahan dalam menentukan jenis segitiga; melakukan kesalahan dalam menentukan nilai panjang sisi serta nilai sisi segitiga; melakukan kesalahan dalam menentukan nilai sudut segitiga; melakukan kesalahan dalam mengklasifikasikan antara alas dan tinggi pada luas segitiga. Pada kategori miskonsepsi jenis teoritikal dalam memecahkan masalah segitiga siswa hanya memenuhi 3 indikator miskonsepsi teoritikal yaitu, melakukan kesalahan dalam mendefinisikan bangun segitiga;melakukan kesalahan dalam menuliskan satuan keliling dan luas segitiga ; melakukan kesalahan dalam menentukan rumus yang berkaitan dengan segitiga. Pada kategori miskonsepsi jenis korelasional dalam memecahkan masalah segitiga siswa hanya memenuhi 2 indikator miskonsepsi korelasional yaitu melakukan kesalahan dalam menjelaskan hubungan antar bangun segitiga; melakukan kesalahan dalam mempresentasikan soal ke dalam gambar. 2) penyebab miskonsepsi adalah kurangnya pengalaman belajar siswa, guru kurang menekankan konsep, konsepsi awal siswa yang salah, konteks bahasa sehari-hari.
Item Type: | Name Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Matematika |
Depositing User: | Moh Wafa Al-hasib |
Date Deposited: | 01 Dec 2023 02:32 |
Last Modified: | 01 Dec 2023 02:32 |
URI: | http://repository.unisda.ac.id/id/eprint/1985 |
Actions (login required)
View Item |