NARASI POLITIK DALAM KUMPULAN ESAI “TAK PERLU RATU ADIL” KARYA EDBERT GANI SURYA HUDAYA KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS

SARI, ITA PURNAMA (2024) NARASI POLITIK DALAM KUMPULAN ESAI “TAK PERLU RATU ADIL” KARYA EDBERT GANI SURYA HUDAYA KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM DARUL 'ULUM LAMONGAN.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK_20032068_ITA PUNAMA SARI.pdf

Download (83kB)
[img] Text
20032068_ITA PURNAMA SARI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (777kB) | Request a copy

Abstract

Analisis Wacana Kritis (AWK) adalah sebuah pendekatan analisis teks yang mengungkapkan dan memahami konstruksi-konstruksi kekuasaan, ideologi, struktur kepentingan yang tertanam dalam bahasa dan teks, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana wacana mengenai tema dan narasi politik, gaya bahasa serta kritik terhadap system sosial politik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kritik sosial dan politik wacana terkait isu-isu kebijakan pemerintah terhadap Masyarakat yang ditulis dalam Kumpulan esai Tak Perlu Ratu Adil karya Edbert Gani Suryahudaya. Metode penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif untuk menganalisis tema dan narasi politik, gaya bahasa serta kritik sosial dan politik. Hasil penelitian Narasi Politik dalam Kumpulan Esai Tak Perlu Ratu Adil Karya Edbert Gani Suryahudaya: Kajian Analisis Wacana Kritis. Pertama, ada 3 tema politik yang ditemukan peneliti dalam Kumpulan esai Tak Perlu Ratu Adil. Diantaranya kebijakan publik, konflik sosial dan partai politik. Tema-tema tersebut sangat relevan dengan keadaan politik masa itu, juga berdampak pada dunia politik masa kini. Selanjutnya, narasi politik yang di kemas dalam esai membuat pembaca ikut merasakan kemelut politik yang ada di Indonesia. Ditemukan 4 jenis narasi politik dalam buku kumpulan esai Tak Perlu Ratu Adil. 4 jenis narasi tersebut yakni narasi deskriptif, narasi argumentatif, narasi persuasif, dan narasi ideologis. Kedua, ditemukan 4 gaya bahasa yang sering digunakan oleh penulis. Yakni gaya bahasa personifikasi, gaya bahasa metafora, gaya bahasa retorika pertanyaan dan gaya bahasa hiperbola. Gaya bahasa tersebut membantu pembaca semakin terhanyut dalam narasi-narasi yang dibentuk oleh Gani. Ketiga, wacana yang dibangun pada kritik sosial dan politik berfokus pada reformasi, demokrasi dan anak muda.

Item Type: Name Thesis (Skripsi)
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: ITA PURNAMA SARI
Date Deposited: 05 Nov 2024 06:08
Last Modified: 05 Nov 2024 06:08
URI: http://repository.unisda.ac.id/id/eprint/3468

Actions (login required)

View Item View Item